PENGGUNAAN MEDIA KORAN
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI SISWA KELAS V
SD NEGERI 2 GUNUNGSARI KECAMATAN CIMAHI
KABUPATEN KUNINGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kondisi pendidikan saat ini sedang mendapat sorotan
dari berbagai pihak yang mengindikasikan bahwa dari segi kwalitas masih
tergolong rendah. Dengan demikian maka munculah gagasan-gagasan yang mengarah
terhadap usaha peningkatan mutu pendidikan, sehingga keluarlah seperangkat kebijakan pemerintah
yang berpihak terhadap dunia pendidikan .
Lembaga pendidikan dalam hal ini memiliki peranan
yang paling dominan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu
guru sebagai perangkat pelaksana terdepan di institusi pendidikan dituntut
untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional dalam mengatasi
permasalahan pengelolaan pembelajaran di kelasnya.
Guru yang profesional harus memiliki sejumlah
kompetensi. Menurut Satori, dkk,(2008:1.18) kompetensi yang dimaksud adalah
sebagai berikut, yaitu : “kompetensi professional” artinya memiliki pengetahuan
yang kuat, “kompetensi personal” artinya memiliki sikap kepribadian yang
mantap, “kompetensi social” artinya menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial
baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama rekan guru dan kepala sekolah
bahkan dengan masyarakat luas, serta “kemampuan untuk memberikan pelayanan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran seringkali guru
dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Masalah yang muncul dapat disebabkan
oleh beberapa fakor. Diantaranya adalah situasi kelas yang kurang kondusif
seperti yang dirasakan oleh kelas V SDN 2 Gunungsari. Konsentrasi siswa terganggu
oleh suara gaduh dari kelas disebelahnya karena dalam satu ruang kelas
digunakan untuk dua rombel. Kurangnya perhatian orang tua terhadap belajar
siswa juga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di sekolah. Sehingga
siswa kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Masalah yang paling
utama adalah masalah pembelajaran, dimana perolehan hasil belajar siswa di akhir
pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan di
awal pembelajaran. Masalah pembelajaran yang sedang dihadapi oleh penulis
muncul ketika siswa disuruh mencari informasi secara cepat dan tepat dari
sebuah teks dengan membaca memindai. Pada pelaksanaannya ternyata masih banyak
siswa yang belum mampu melakukannya. Kebanyakan siswa melakukannya dengan
membaca seluruh teks dari kata per kata sampai selesai. Hal itu terbukti ketika
guru akan mengajukan pertanyaan, siswa berkata,”Sebentar pak saya belum selesai
membacanya.” Selain itu terdapat siswa ketika membaca memindai mulutnya komat-kamit, juga ada siswa yang membaca
dengan menggunakan penunjuk jari tangan, serta pandangan mata selalu bergerak
ke kiri- ke kanan mengikuti setiap baris bacaan. Dan yang mengherankan masih
ada saja siswa yang membaca dengan bersuara (bergumam). Ketika ditanya mengapa kamu membaca memindai
bersuara (bergumam) dia menjawab “Tidak terasa Pak”. Bahkan ada beberapa siswa
yang seakan-akan tidak tertarik terhadap materi berupa teks/bacaan yang
terdapat pada buku pelajaran yang selalu digunakan setiap waktu sehingga mereka
masih kelihatan ngobrol dengan temannya. Dengan keadaan seperti itu maka tujuan
membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat malah menjadi lambat .
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka
data awal permasalahan yang muncul dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kurangnya
motivasi belajar siswa.
2. Rendahnya
kemampuan siswa dalam membaca memindai.
3. Konsentrasi
siswa terganggu oleh kelas sebelah karena satu ruang digunakan oleh dua kelas.
4. Kurangnya
perhatian orang tua terhadap belajar siswa.
Berangkat dari permasalahan tersebut di atas,
penulis mencoba dan berusaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN
2 Gunungsari pada materi membaca memindai di atas dengan melaksanakan perbaikan
pembelajaran melalui penelitian tindakan
kelas (PTK).
·
Identifikasi
Masalah Pembelajaran
Dari data awal penulis bersama
supervisor 2 mengidentifikasikan masalah tersebut dengan dikelompokan menjadi
dua bagian yaitu:
a. Masalah 1 dan 2
adalah masalah yang dapat diperbaharui guru.
b.
Masalah
3 dan 4 adalah masalah yang tidak
dapat diperbaharui guru.
·
Analisis
Masalah
Hasil analisis penulis bersama supervisor 2 dari dua
masalah yang dapat diperbaharui guru, maka masalah yang paling penting untuk
segera dipecakan adalah masalah “rendahnya kemampuan siswa dalam membaca
memindai.”
·
Alternatif
Pemecahan Masalah
Alternatif pemecahan masalah yang akan dilakukan
berdasarkan kajian penulis bersama supervisor 2 terhadap hasil analisis
masalah, maka faktor penyebab yang paling utama adalah penyajian materi tidak
disertai media pembelajaran. Dengan demikian alternatif pemecahan masalah rendahnya
kemampuan siswa kelas V dalam
melakukan membaca memindai yaitu
dengan “Penggunaan media koran dalam pelaksanaan pembelajaran”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan hasil analisis masalah
yang telah dilakukan penulis bersama suvervisor 2 masalah penelitian yang akan dipecahkan
melalui PTK materi tentang membaca memindai pada mata pelajaran bahasa
Indonesia di kelas 5 adalah:
“Bagaimanakah
cara meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas V SDN 2 Gunungsari melalui penggunaan media koran?”.
C.
Tujuan
Perbaikan
Tujuan penulis mengadakan perbaikan pembelajaran
adalah Untuk mengetahui cara meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa
kelas V SDN 2 Gunungsari melalui penggunaan media koran .
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat dilaksanakannya penelitian tindakan kelas
sangat bermanfaat bagi guru, siswa, dan bagi sekolah.
1.
Manfaat
Bagi Guru
a. Kwalitas
pembelajaran yang dikelola lebih meningkat
b. Dapat
berkembang secara professional
c. Lebih
percaya diri karena dapat menemukan
kekuatan dan dapat mengatasi kelemahannya.
d. Mempunyai
kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
sendiri.
e.
Guru mempunyai kemampuan menilai juga
memperbaiki pembelajaran
2.
Manfaat
Bagi Siswa :
a. Hasil
belajar siswa akan meningkat dengan adanya perbaikan pada proses pembelajaran
b. Menumbuhkan
motivasi belajar siswa
3.
Manfaat
Bagi Sekolah
a. Dapat
meningkatkan kwalitas pendidikan bagi para siswanya.
b. Sekolah
dapat berkembang pesat.
c. Menumbuhkan
iklim kerja sama yang kondusif
d.
Citra sekolah dapat terangkat dengan
meningkatnya kwalitas pendidikan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Membaca
Memindai
1.
Pengertian
Membaca Memindai
Membaca
memindai adalah salah satu keterampilan berbahasa dalam ruang lingkup mata
pelajaran bahasa Indonesia pada aspek membaca . Membaca memindai terdapat pada
standar isi kurikulum 2006 pada mata pelajaran bahasa Indonesia satuan
pendidkan dasar ditingkat kelas V pada semester II (Permendiknas RI Nomor 22
Tahun 20067 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah). Membaca
memindai menurut Utorodewo htt://johnherf.wordpress.com/2007/02/06/tinjauan-buku-teks- pelajaran-bahasa-indonesia/ membaca memindai
atau scaning adalah teknik membaca untuk memperoleh informasi secara cepat dan
langsung pada sasarannya. Dalam kehidupan sehari-hari membaca dengan memindai
ini dilakukan untuk mencari: nomor telepon, kata dalam kamus, entri pada
indeks, angka statistik atau tabel, jadwal siaran televisi, jadwal perjalanan.
Akan tetapi, ada pula cara membaca memindai prosa, yakni mencari informasi
topik tertentu dalam suatu bacaan. Artinya, kita mencari informasi yang kita
butuhkan dengan mencari terlebih dahulu bagian dari bacaan yang memuat
informasi tersebut.
2.
Langkah-langkah
Membaca Memindai
Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Cari
kata kunci yang dibutuhkan.
b. Kenalilah
organisasi dan struktur bacaan untuk memperkirakan letak kata atau istilah yang
dicari. Lihat gambar, grafik, tabel, jika disediakan. ( Jika memindai buku,
cobalah cari kata atau istilah itu melalui daftar isi dan indeks.
c. Gerakkanlah
mata secara sistematik dan cepat. Ada dua cara: (1) seperti anak panah langsung
ketengah bacaan dan meluncur ke bawah atau
(2) dengan cara pola S atau
zig-zag.
d.
Setelah menemukan letak kata atau
istilah yang dicari, lambatkan kecepatan membaca untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan.
3.
Hal-hal
yang Dapat Memperlambat dalam Membaca Memindai
(Sobirin Nur, http://belajarituenak.blogspot.com/2010/05/cara-cara-membaca-memindai-scanning.html)
a. Pandangan
mata yang mesti mengikuti kata perkata,dari kiri ke kanan.
b. Membaca
dengan mengeluarkan suara.
c. Membaca
dengan menggunakan mulut yang komat-kamit.
d. Membaca
dengan menggunakan penunjuk, baik dengan jari telunjuk, pensil dan sebagainya.
e.
Tergoda membaca keseluruhan secara
pelan.
B.
Koran
Sebagai Media Pembelajaran
1.
Hakikat
Koran
Koran (dari bahasa Belanda
“Krant”, dari bahasa Perancis
“courant”) atau surat kabar adalah suatu penerbitan
yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah
yang disebut kertas koran,
yang berisi berita-berita
terkini dalam berbagai topik. Topiknya
bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk
rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi komik, TTS dan hiburan lainnya (http://id.wikipedia.org/wiki/Koran).
Koran adalah lembaran(-lembaran) kertas
bertuliskan kabar (berita) dsb, terbagi dl kolom-kolom (8—9 kolom), terbit
setiap hari atau secara periodik (http://www.artikata.com/arti-103051-koran.html)
2. Fungsi Media Koran
Dalam
membaca memindai untuk mendapatkan atau menemukan informasi tidak hanya
diperoleh dari buku pelajaran saja tetapi dapat diperoleh dari berbagai
sumber yang ada diantaranya adalah koran
atau surat kabar.
Koran atau surat
kabar merupakan salah satu media yang menyediakan berbagai bentuk informasi
yang dibutuhkan oleh banyak orang. Dengan demikian koran merupakan media yang
tepat untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa sekolah di kelas V dalam
menemukan informasi secara cepat pada materi membaca memindai . Hal ini sesuai
dengan pendapat Hernawan, dkk (2008:11.18) bahwa media pembelajaran adalah
sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru ke siswa atau
sebaliknya.
Koran
merupakan salah satu jenis media yang hanya bisa ditransper melalui indra
penglihatan. Sehingga koran masuk pada kelompok media visual ( hanya bisa
dilihat saja).
Menurut
Hernawan, dkk (2008:11.18) media pembelajaran secara garis besar dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu :
a. Media
visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra
penglihatan. Jenis media ini yang paling banyak digunakan oleh guru utnuk membantu
menyampaikan isi atau materi pelajaran.
b. Media
Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para
siswa untuk mempelajari bahan ajar.
c.
Media audiovisual adalah kombinasi dari
audio dan visual atau bisa disebut media pandang dengar.
C.
Metode
Pembelajaran
Walaupun
dalam penelitian tindakan kelas ini metode bukan sebagai topik bahasan, namun
dalam pelaksanaan pembelajaran metode tidak dapat dilepaskan. Dalam pelaksanaan
pembelajaran pasti memakai cara atau metode tertentu agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan definisi metode yaitu sebagai cara
teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
dengan yang dikehendaki Santoso, dkk (2008:2.26)
Sekilas penulis akan
membahas metode yang mengiringi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu:
1. Metode
Ceramah
Agus,
(2010) metode
ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu
metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan
anak didik dalam interaksi edukatif.
a.
Kelebihan Metode Ceramah
1) Guru
mudah menguasai kelas.
2) Mudah
dilaksanakan.
3) Dapat
diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4)
Guru mudah menerangkan bahan pelajaran
berjumlah besar.
b.
Kekurangan Metode Ceramah
1) Kegiatan
pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2) Anak
didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rudan anak didik
yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
3) Bila
terlalu lama membosankan.
4) Sukar
mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
5)
Menyebabkan anak didik pasif.
2. Metode
Tanya Jawab
Menurut
Santoso, dkk (2008:1.19) metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberi
motivasi para murid agar timbul keberaniannya untuk bertanya atau menjawab
pertanyaan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
a. Tujuannya
adalah sebagai berikut
1) Siswa
dapat mengerti dan mengingat kembali materi yang dipelajari, didengar atau
dibaca.
2) Siswa
dapat berpikir secra kronologis atau runtut.
3) Siswa
dapat mengetahui taraf pengetahuan dan pemahamannya.
4) Siswa
dapat memahami bacaan.
b. Dalam
tanya jawab siswa berlatih:
1) Merumuskan
pertanyaan.
2)
Menyebutkan fakta
3)
Menyampaikan opini atau tanggapan.
4)
Mengungkaokan kembali uraian secara
runtut.
5)
Menggunakan kata Tanya
6)
Bersikap kritis.
D. Evaluasi
Menurut Mulyati, (2007:8.4) dalam dunia
pendidikan dan pengajaran, istilah
evaluasi biasanya berkawan akrab dengan istilah “pengukuran” dan “penilaian”
serta skor” dan “nilai”
1.
Tahapan Pelaksanaan evaluasi dalam pengajaran yakni:
a.
Tahap pengumpulan dan pengolahan data.
Tahap ini merupakan tahap pengukuran yang
akan menghasilkan skor-skor mentah.
b.
Tahap Penilaian
Tahap ini merupakan tahap penilaian yang akan
menghasilkan nilai jadi.
2.
Teknik evaluasi dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
a.
Teknik tes.
Teknik tes digunakan untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan, alatnya
berupa tes tertulis, tes lisan dan perbuatan.
b.
Teknik non tes
Teknik non tes digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai
karakteristik minat, sikap, kepribadian, atau sesuatu yang bersifat praktis. Alat
tesnya ini dapat dilaksanakan melalui pengamatan, skala sikap, angket, catatan
harian, wawancara, atau ceklist.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. SUBYEK PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu
a.
Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD
Negeri 2 Gunungsari UPTD Pendidikan Kecamatan Cimahi
b.
Waktu
Pelaksanaan penelitian dilakukan mualai
tanggal 2 Maret 2011 sampai dengan 16 Maret 2011.
Tabel 1 : Jadwal Perbaikan Perbaikan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia
No
|
Hari / Tanggal
|
Kegiatan
|
1
|
Rabu, 02-03-2011
|
Memunculkan masalah bersama supervisor2
|
2
|
Senin, 07-03-2011
|
Koreksi RPP siklus 1 oleh supervisor 2
|
3
|
Rabu, 09-03-2011
|
Pelaksanaan Perbaikan Siklus 1
|
4
|
Sabtu,12-03-2011
|
Koreksi RPP siklus 2 oleh supervisor 2
|
5
|
Rabu, 16-03-2011
|
Pelaksanaan Perbaikan Siklus 2
|
2. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran Bahsa
Indonesia ( non eksakta).
3. Karakteristik Siswa
a.
Jumlah siswa kelas V SDN 2 gunungsari adalah 14 orang,
laki-laki 10 orang, dan perempuan 4 orang.
b.
Kemampuan terhadap penguasaan pelajaran mayoritas
rendah.
c.
Latar belakang orang tua tergolong ekonomi rendah.
d.
Berpenampilan sederhana
e.
Kurang perhatian dari orang tua terhadap belajar siswa
( tinggal bersama nenek, 3 orang sudah piatu, 2 siswa orang tuanya berpisah,
dan kondisi ekonomi keluarga lemah.
f.
Motivasi belajar siswa rendah.
B. DESKRIPSI PER SIKLUS
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Sebelum membuat rencana perbaikan, terlebih
dahulu penulis bersama supervisor 2 mengkaji data-data hasil observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran sebelumnya. Data
hasil observasi tersebut selanjutnya dianalisis
melalui refleksi untuk menentukan alternatif pemecahan dan merumuskannya. Beranjak dari kelemahan atau kekurangan itu
maka penulis bersama supervisor 2 merencanakan tindakan yang harus
dilakukan dalam bentuk rencana perbaikan
pembelajaran.
Dari uraian diatas maka proses perencanaan
perbaikan dapat digambarkan dalam alur sebagai berikut:
Analisis dan refleksi
|
Pengkajian
data hasil observasi
|
Menyusun Rencana Perbaikan
|
Alternatif
pemecahan dan merumuskannya
|
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan
menurut skenario yang tercantum dalam
rencana perbaikan pembelajaran siklus 1. Dengan bercermin dari permasalahan
pembelajaran dan kekurangan pada proses
pembelajaran sebelumnya maka diadakan perbaikan dalam melakukan tindakan dalam
proses pelaksanaan pembelajaran dengan
harapan mempunyai dampak yang lebih baik terhadap peningkatan hasil belajar
siswa.
c. Pengamatan
Pengamatan/pengumpulan data dilakukan oleh
supervisor 2 selama proses perbaikan siklus pertama berlangsung dengan tujuan
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat menentukan langkah selanjutnya.
Untuk memperoleh data
tentang proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, maka supervisor 2 mengunakan jenis observasi
terstuktur yaitu lembar observasi yang sudah memuat instrumen yang akan diamati.
Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa maka guru mengadakan tes
tertulis diakhir pelajaran.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan perenungan /introfeksi
terhadap diri sendiri berkenaan apa yang telah dilakukan dalam proses
pelaksanaan pembelajaran. Refleksi dilakukan melalui analisis masalah dan
sintetis, serta induksi dan deduksi. Dengan melakukan refleksi akhirnya dapat
mengetahui kelemahan-kelaman selama proses pembelajaran .
2. Siklus II
a. Perencanaan
Dalam merencanakan perbaikan pembelajaran
siklus 2, penulis bercermin dari hasil perbaikan siklus 1 dengan melihat kekurangan-kekurangan yang masih
terjadi. Refleksi pada siklus 1 sangat membantu untuk melakukan tindakan
selanjutnya. Dengan mengkaji hasil refleksi maka penulis bersama supervisor 2
merencanakan tindakan-tindakan berikutnya yang dituangkan dalam bentuk rencana
perbaikan pembelajaran siklus 2.
Dari uraian di atas maka proses perencanaan
perbaikan dapat digambarkan dalam alur sebagai berikut
b.
b. Pelaksanaan
Melakukan Refleksi
|
Penyusunan Rencana Perbaikan Siklus
2
|
Pengkajian Kekurangan Siklus I
|
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada
siklus 2 dilakukan menurut skenario yang
tercantum dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus 2. Dengan melihat kekurangan
pada proses pembelajaran siklus 1 maka dalam melaksanakan tindakan pelaksanaan
pembelajaran lebih mengoptimalkan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa .
Dalam pelaksanaan pembelajaran masih dilaksanakan pengamatan
/observasi oleh supervisor 2 untuk memastikan apakah masih perlu ada perbaikan yang harus dilakukan guru lagi atau cukup.
Selain itu untuk data hasil belajar siswa dilakukan tes akhir.
c. Pengamatan
Pengamatan/pengumpulan data pada siklus 2
dilakukan oleh supervisor
Untuk memperoleh data
tentang proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, masih menggunakan
jenis observasi terstuktur yang dipakai oleh supervisor 2. Lembar observasi
sudah memuat aspek-aspek yang akan dilaksanakan.guru dalam proses pembelajaran.
c.
Refleksi
Setelah dilaksanakan perbaikan ke 2 maka
hasil belajar siswa telah meningkat sesuai harapan. Refleksi dilakukan untuk memastikan pentingnya penelitian tindakan kelas dan
pengaruhnya terhadap perkembangan hasil belajar siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PER SIKLUS
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan perbaikan telebih dahulu
mengkondisikan seperangkat persiapan
yang meliputi :
1.
RPP ( Rencana Perbaikan Pembelajaran ) di dalamnya
mengandung sejumlah rencana :
-
Tujuan perbaikan yang akan dicapai;
-
Metode yang akan digunakan;
-
Kegiatan yang akan dilaksanakan;
-
Media yang akan gunakan;
-
Menentukan jenis evaluasi yang akan digunakan.
2.
Menyiapkan media koran yang akan digunakan untuk sajian
materi.
b. Pengamatan
Data yang dapat kumpulkan selama proses
perbaikan pembelajaran yaitu diperoleh dari hasil obesevasi supervisor 2 dan
juga dari catatan guru serta hasil
belajar siswa adalah sebagai berikut :
1.
Pada kegiatan awal
yang telah dilakukan guru adalah :
-
Mengecek kehadiran siswa;
-
Mengadakan apersepsi dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan;
-
Menyampaikan tujuan perbaikan pembelajaran.
2.
Pada kegiatan inti data-data yang dapat dikumpulkan
adalah:
-
Guru menjelaskan materi membaca memindai hanya sekilas;
-
Guru membagikan koran 1 lembar untuk 4 orang sebagai
sumber informasi ;
-
Siswa bersama-sama membuka dan membaca teks pada koran
dengan teknik membaca memindai;
-
Guru tidak memberi ketentuan waktu yang singkat pada
siswa untuk mengenali struktur bacaan koran;
-
Guru mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya
secara sepat;
-
Ketika siswa mencari jawaban dengan membaca memindai masih
terdapat siswa yang membaca menggunakan penunjuk, pandangan mata bergerak ke
kiri dan kekanan mengikuti kata perkata yang terdapat pada teks;
-
Beberapa siswa dapat menjawaban pertanyaan dengan cepat;
-
Sebagian siswa masih belum dapat menemukan jawaban sampai waktu ditentukan.
3.
Pada kegiatan akhir data yang dapat dikumpulkan yaitu :
-
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran;
-
Siswa melaksanakan evaluasi dengan batasan waktu yang
singkat;
-
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberi PR.
4.
Data yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa yaitu
:
Hasil belajar yang telah dicapai oleh kelas V
pada siklus 1 diantaranya masih terdapat 4 orang siswa yang perolehan nilainya
masih rendah di bawah nilai KKM 65. Hal ini disebabkan karena mereka masih
melakukan hal-hal yang dapat memperlambat membaca memindai. Siswa yang nilainya
termasuk katagori sedang dengan nilai 70 ada 7 orang. Dan yang termasuk katagori
tinggi dengan nilai 80 ke atas ada 3
orang.
Tabel 2 : Daftar Nilai Perbaikan Siklus 1
c.
Refleksi
Setelah
melihat hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 1 ternyata hasil
belajar siswa belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Walaupun secara
keseluruhan rata-rata perolehan kelas telah mencapai target KKM namun siswa
yang mencapai nilai KKM hanya 71 %. Maka dengan demikian penulis bersama supervisor 2 mengkaji kembali proses
perbaikan siklus pertama dengan melakukan refleksi, akhirnya penulis dapat
menemukan kelebihan dan kelemahan diantaranya adalah :
§ Kelebihan
-
Guru menyampaikan tujuan
perbaikan/pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam belajar;
-
Penggunaan media koran untuk penyajian materi lebih menarik perhatian
siswa.
§ Kekurangan
-
Pada kegiatan awal guru tidak
menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan;
-
Satu lembar koran digunakan untuk 4
orang kurang memadai, sehingga siswa tidak dapat melakukan membaca memindai
dengan baik;
-
Guru hanya sekilas menjelaskan tentang
membaca memindai;
-
Guru tidak memberi ketentuan waktu yang
singkat pada siswa untuk mengenali struktur bacaan koran.
2.
Siklus
II
a.
Perencanaan
Yang
dipersiapkan pada perencanaan perbaikan
siklus 2 diantaranya :
1) RPP
( Rencana Perbaikan Pembelajaran ) dibuat berdasarkan pada hasil kajian
pelaksanaan perbaikan siklus pertama dengan mempertimbangkan segala macam
kelemahan yang ada.
2)
Menyiapkan media koran sebanyak jumlah
siswa untuk sajian materi.
b. Pengamatan
Hasil pengamatan/observasi yang dilakukan
bersama supervisor 2 pada perbaikan siklus 2 diantaranya :
1)
Pada kegiatan awal
yang telah dilakukan guru adalah :
-
Mengecek kehadiran siswa;
-
Mengadakan apersepsi dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan;
-
Menyampaikan tujuan perbaikan pembelajaran;
-
Menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2)
Pada kegiatan inti data-data yang dapat dikumpulkan
adalah:
-
Guru menjelaskan tentang pengertian membaca memindai beserta
langkah-langkahnya, dan hal-hal yang dapat memperlambat membaca memindai;
-
Guru membagikan materi dari media koran sebanyak jumlah
siswa;
-
Guru memberikan waktu 2 menit untuk mengenali struktur
bacaan pada koran;
-
Siswa secara bersama-sama membuka dan membaca teks pada
koran sesuai dengan langkah-langkah membaca memindai;
-
Hampir seluruh siswa tidak lagi melakukan hal-hal yang
dapat memperlambat membaca memindai. Misalnya: membaca dengan menggunakan
penunjuk, membaca dengan bersuara, pandangan mata tertuju pada kata demi kata,
membaca secara keseluruhan dengan melambatkan bacaan;
-
Guru mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya
dengan cepat;
-
Siswa serempak mengacungkan tangan untuk memberi
jawaban;
-
Siswa yang paling duhulu menemukan jawaban diberi
penguatan dengan memberi rangking 1;
-
Siswa tampak antusias untuk berlomba menemukan jawaban
dengan cepat.
3)
Pada kegiatan akhir data yang dapat dikumpulkan yaitu :
-
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
-
Siswa melaksanakan evaluasi dengan ketentuan adanya
batasan waktu yang singkat.
-
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberi PR.
4)
Data yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa yaitu:
Hasil belajar pada silus 2 lebih baik dari pada siklus 1.
Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM ada 13 orang. Hanya 1 orang yang
nilainya rendah yaitu 60. Hal ini yang menjadi penyebabnya adalah faktor siswa
yang masih kurang lancar dalam membaca. Siswa yang nilainya termasuk katagori sedang
ada 4 orang yaitu dengan nilai 70. Dan siswa yang nilainya termasuk katagori tinggi
dengan nilai 80 ke atas ada 9 orang.
Tabel 3 : Daftar Nilai Perbaikan Siklus 2
c.
Refleksi
Dengan mengingat dan
mengkaji kembali proses pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus 2 dan melihat hasil obesrvasi supervisor 2 dan
hasil evaluasi belajar siswa ternyata lebih baik bila dibandingkan dengan
siklus 1. Dalam refleksi pada perbaikan siklus 2 penulis bersama supervisor 2
menemukan kelebihan yaitu dengan memberikan koran sejumlah siswa dan adanya
batasan waktu yang relatif singkat untuk mengenali struktur bacaan pada koran dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca memindai. Dengan demikian maka yang
harus selalu diingat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar, media
yang ada di sekitar siswa dapat dijadikan
sebagai solusi.
Tabel 4: Rekapitulasi Nilai Sebelum dan Sesudah
Perbaikan
Dari tabel 4
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa setelah dilaksanakan perbaikan
meningkat dengan baik. Sebelum dilaksanakan perbaikan hanya 43% siswa yang
mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas 60. Sedangkan pada perbaikan siklus 1 mengalami peningkatan yang cukup baik
menjadi 71% dengan nilai rata-rata kelas 69. Walaupun pada siklus 1 nilai
rata-rata kelas melampaui nilai KKM 65, namun jumlah siswa yang mencapai nilai
KKM belum mencapai target 80%. Pada siklus 2 hasil belajar siswa telah sesuai
dengan target yang diharapkan . Dari 14 orang
siswa yang telah mencapai nilai
KKM ada 13 orang atau 93% dengan nilai rata-rata kelas adalah 78. Dengan
demikian maka pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus.
Untuk lebih jelasnya presentase perolehan nilai disajikan dalam grafik .
Tabel 5. Grafik Prosentase Nilai Membaca
Memindai
B. Pembahasan
Perolehan
hasil belajar sebelum dilaksanakan perbaikan sampai perbaikan siklus ke 2 mengalami
peningkatan yang baik, walaupun pada perbaikan siklus pertama siswa yang
mencapai nilai KKM baru 71 % masih dibawah target ketercapaian KKM 80 %.
Dengan
menerima masukan dari supervisor 2 tentang kekurangan-kekurangan yang dilakukan
pada siklus 1, maka pada siklus kedua diadakan perbaikan-perbaikan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus 2 siswa diberi penjelasan secara detil tentang
hal-hal yang berhubungan dengan membaca
memindai. Ketika membaca memindai siswa melakukannya dengan baik sesuai langkah-langkah
yang ditentukan dengan batasan waktu yang relatif singkat. Sehingga siswa dapat
menemuka menemukan informasi yang ditanyakan secara cepat.
Penggunaan
media koran secara efektif dapat menumbuhkan motivasi dalam meningkatkan
kemampuan membaca memindai siswa kelas V . Dengan demikian koran sebagai media
pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan tetepi memiliki fungsi tersendiri
sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang lebih
efektif. Hal ini sesuai dengan fungsi-fungsi media pembelajaran menurut
Winataputra,dkk (2006:5.9).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut: Cara meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas V SDN
2 Gunungsari Kecamatan Cimahi Kabupaten
Kuningan melalui penggunaan media koran adalah menerapkan langkah-langkah
membaca memindai dengan memberikan batasan waktu yang relatif singkat untuk
menemukan sejumlah informasi yang ditanyakan.
Kemampuan
membaca memindai siswa kelas V yang dilaksanakan selama dua siklus perbaikan pembelajaran meningkat dengan baik. Pada siklus I prosentase
ketercapaian KKM 71 % pada siklus 2 meningkat menjadi 93%. Sehingga target
ketercapaian KKM 80% dapat terpenuhi.
B. Saran
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, bila
berkenan penyusun menyarankan bahawa dalam proses pelaksanaan pembelajaran
tidak boleh terpaku hanya menggunakan buku sumber yang disediakan disekolah
saja, tetapi harus senantiasa menggunakan media-media yang ada disekitar siswa.
Pemanfaatan media pembelajaran yang ada disekitar siswa dapat menumbuhkan
motivasi dan gairah belajar siswa karena media pembelajaran memiliki banyak
fungsi, sehingga proses belajar-mengajar lebih efektif yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Satori
Djam’an, dkk.(2008). Profesi
Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka
Permendiknas RI
Nomor 22 Tahun 20067. Tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Depdiknas
Untorodewo FN
(2007). “Tinjauan Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia” htt://johnherf.wordpress.com/2007/02/06/
[3 Maret 2011]
Sobirin Nur
(2010). “Cara Membaca Cepat (2): Memindai (Scanning)” http://belajarituenak.blogspot.com/2010/05/cara-cara-membaca-memindai-scanning.html [3 Maret 2011]
Hernawan A.H.
dkk. (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka
Santoso Fuji,
dkk.(2008). Materi dan Pembelajaran
Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Agus (2010). “Ragam Metode Pembelajaran Interaktif” http://agus.blogchandra.com/ragam-metode-pembelajaran-interaktif/ [ 3 Maret 2011 ]
Mulyati Yeti
(2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Kelas Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka
Winataputra Udin
S,dkk. (2006). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Universitas Terbuka
Tidak diketahui nama dan tahun “Definisi Koran” http://www.artikata.com/arti-103051-koran.html [ 7 Maret 2011 ]
Lampiran 1
RENCANA PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
(
SIKLUS 1 )
Sekolah : SDN 2 Gunungsari
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas
/ Semester : 5 / 2
Alokasi
Waktu : 1X 35 menit
Hari / Tanggal : Rabu, 9 Maret 2011
Standar
Kompetensi : -Memahami teks dengan
membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak
Kompetensi
Dasar : -Menemukan
informasi secara cepat dari berbagai teks khusus (buku petunjuk
telepon, jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll) yang
dilakukan melalui membaca memindai.
Indikator : -Menemukan secara cepat dan tepat informasi yang
diperlukan dari suatu teks dengan membaca memindai.
A.
Tujuan
Perbaikan
Untuk mengetahui cara meningkatkan
kemampuan membaca memindai siswa kelas V
SDN 2 Gunungsari melalui penggunaan media koran.
B. Materi Pembelajaran
Membaca
memindai
Teks
Jadwal Acara Televisi dari Koran Pikiran Rakyat
C.
Metode
Pembelajaran
1.
Ceramah
2.
Tanya
Jawab
D.
Langkah-Langkah
Pembelajaran
1.
Kegiatan
Awal ( 5 menit )
·
Berdoa
sebelum pelajaran dimulai
·
Melaksanakan
pengabsenan
·
Apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan, misalnya :
“ Siapa yang pernah membaca petunjuk ?
“ Petunjuk tentang apa yang kamu baca ?
“ Apakah kamu memahami maksud petunjuk tersebut ?
·
Menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
·
Menyampaikan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti (25 menit)
·
Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang macam-macam sumber
informasi.
·
Guru membagikan teks pada koran satu bangku
satu lembar
·
Siswa membaca dan mencermati teks jadwal acara
televisi yang ditugaskan guru dengan teknik membaca
memindai.
·
Siswa
menjawab pertanyaan guru tentang informasi yang terdapat pada jadwal acara televisi.
·
Guru kembali mengajukan pertanyaan untuk
dijawab dengan cepat oleh siswa.
3.
Kegiatan
Akhir ( 5 menit )
·
Siswa
dan guru membuat kesimpulan dari materi pembelajaran.
·
Siswa
melaksanakan evaluasi akhir pembelajaran.
·
Guru
menilai hasil evaluasi siswa.
·
Guru
mengadakan tindak lanjut berupa pemberian PR.
E.
Sarana
/ Sumber Belajar
1.
Buku
Bahasa Indonesia Kelas 5 halaman 80, Edi
Warsidi , (2008).Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
2.
Media Pembelajaran : Koran Pikiran
Rakyat Edisi 3 Maret 2011.
F.
Evaluasi
1.
Prosedur : Post Tes
2.
Teknik : Tes tertulis
3.
Bentuk
Instrumen : Jawaban singkat
4.
Soal/
Instrumen :
Baca dan
jawablah pertanyaannya dalam waktu 2 menit!
ACARA
TV
Kamis , 3 Maret 2011
|
|||
RCTI
05.00 Liga Champions
06.00 Seputar Indonesia
07.30 Go Spot
08.45 Eneng dan Kaos
Kaki Ajaib
11.00 Dasyat
12.00 Intens
13.00 Seputar Peristiwa
15.00 Sinema Siang
16.00 Kabar Kabari
17.00 Seputar Indonesia
17.30 Minta Tolong
19.30 Mega
Sinetron:
KCK Cinta Tiada Akhir
22.30 Mega Sinetron : Putri Yang Ditukar
24.00 MUB: Mama Udah Bobo
00.30 Seputar Indonesia Malam
01.30 When Animals Attack II
02.00 Seputar Indonesia Malam
02.30 Fokus Football**
|
MNCTV
04.30 Siraman
Kalbu
06.00 Lintas
Pagi
07.00 Animasi:
Tom & Jery
07.30 Upin
& Ipin Met Pagi
08.00 Layar
Pagi
09.30 Cerita
Pagi
10.30 Di Antara Kita
11.00 Sidik
11.30 Lintas
Siang
12.00 Layar
Kemilau
13.30 Cerita
Siang
15.00 Upin
& Ipin dkk
15.30 Disney
Club
16.00 Lintas
Petang
16.30 Zona
Juara
17.30 Upin
& Ipin dkk
18.00 Baim
& Jaim
19.00 Supergirl
20.30 Sinema
Utama Keluarga
22.00 Certa
Pilihan I
23.00 Ketok
Magic
00.30 Lintas
Malam
00.57 Kuis BPL
01.00 Minute to
Win It
02.00 Cerita
Dini Hari
02.30 Cerita
Dini Hari 2
03.30 Cerita
Dini Hari 3**
|
ANTV
03.00
Dokumenter. Cobras
04.00 Cahaya
hati
04.30 Topik
Pagi
05.30 Lensa
Olah Raga
06.00 Dodos
World
06.30 Curious
George
07.00 The
Adventure of Little Carp
07.30 Sinema
Pagi: Aces Go Places IV
09.30 Super
Family
10.30 Sinema
Realita Penghalang Jodoh
11.30 Topik
Siang
12.00 Klik
13.00 Mantap
14.00 Buaya
Darat
15.00 Liga
Ti-Phone 2010-2011:Persikabo vs Persita
17.30 Katakan
Katamu
18.35 Reality Legenda
20.30 Duets
22.00 Penghuni
Terakhir Season 6 Beranda
23.00 World
Most Amasing Video III
00.00 Topik
Malam
00.25 Lensa
Olah Raga Malam **
|
INDOSIAR
05.00 Mamah
& AA
06.00 Fokus
Pagi
07.00 Copa
Libertadores: Santos (Brazil) vs Cebro Porteno (Paraguay)
09.30 FTV
Drama: Odipus
11.30 Patroli
12.00 FTV
Siang: Sepasa Harimau Pajajaran
14.00 Happy
Song
15.00 Kiss Sore
15.30 Fokus
16.30 Cruel
Temptation
17.00 Arti
Sahabat
18.00 Dia
Anakku
19.00 Nada
Cinta
20.00 Cinta Fiti Season 7
21.00 Antara
Cinta dan Dusta
22.00 Mega Asia
01.00 Fokus
Malam
01.30 Tangisan
Isabela
|
Sumber: Pikiran Rakyat, 3 Maret 2011
1.
Sebutkan
2 acara TV di RCTI yang menyiarkan berita?
2.
Sebutkan
acara untuk anak berupa film kartun di MNCTV ?
3.
Bila
kita ingin mengetahui tentang keagamaan acara TV apa yang cocok untuk dilihat?
4.
Acara TV apa saja yang ditayangkan pada
pukul 17.30
5. Sebutkan
acara-acara TV di ANTV yang ditayangkan mulai pukul 11.30 – 15.00 WIB !
Kunci
Jawaban
1.
Seputar
Indonesia, Seputar Peristiwa
2.
Tom
& Jery, Casper, Upin & Ipin, Disney Club
3.
Siraman Kalbu, Cahaya Hati, Mamah &
AA
4.
Minta Tolong, Upin & Ipin dk, Katakan Katamu
5.
Topik
Siang,
Klik, Mantap, Buaya Darat, Liga Ti-Phone 2010-2011:
Persikabo vs Persita
Kriteria Penilaian
a.
Skor
tiap soal = 20
b. Jumlah skor = 5
X 20 = 100
Gunungsari, 9 Maret 2011
Mengetahui Mahasiswa
Kepala SDN 2 Gunungsari
SAIDI, S. Pd. CASWADI
NIP. 19630302 198410 1 013 NIM. 818 296 162
Lampiran
2
DAFTAR NILAI PERBAIKAN SIKLUS
PERTAMA
Lampiran 3
LEMBAR
OBSERVASI SIKLUS I
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas / Semester :
V/II
Hari / tanggal :
Rabu, 9 Maret 2011
Fokus
Observasi : Upaya meningkatkan
kemampuan siswa dalam materi dalam
membaca memindai.
No
|
Aspek Yang Diobservasi
|
Kemunculan
|
Komentar
|
|
Ada
|
Tidak Ada
|
|||
1
|
Guru mengawali pembelajaran dengan
berdoa
|
√
|
Berdoa
merupakan media agar siswa lebih tenamg dan siap.
|
|
2
|
Guru menyampaikan apersepsi
|
√
|
Untuk
mengkondisikan anak pada materi pembelajaran.
|
|
3
|
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
|
√
|
Harus
disampaikan agar anak memiliki kepastian belajar
|
|
4
|
Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilaksanakan
|
√
|
Harus
disampaikan agar siswa lebih siap.
|
|
5
|
Guru menjelaskan materi dengan bantuan
alat peraga
|
√
|
Alat
peraga kurang oftimal
|
|
6
|
Guru melakukan Tanya jawab tentang
materi pembelajaran
|
√
|
Siswa
perlu diberi kesempatan bertanya.
|
|
7
|
Guru memberikan perhatian pada anak
dalam membaca memindai
|
√
|
Perhatian
baru pada sebagian siswa
|
|
8
|
Guru memberi penguatan pada siswa yang
dapat menjawab dengan cepat
|
√
|
Penguatan
berupa pujian diberikan pada siswa yang dapat menjawab
|
|
9
|
Guru bersama siswa menyimpul-kan
materi pembelajaran .
|
√
|
Kesimpulan
tidak dicatat.
|
|
10
|
Siswa diberikan evaluasi akhir
pelajaran.
|
√
|
Hasil
evaluasi belum diperiksa
|
Pengamat
Supervisor 2
AAN ROHAETI, S.Pd.
NIP.19631219 198305 2 004
Lampiran 4
RENCANA PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
(
SIKLUS 2 )
Sekolah : SDN 2 Gunungsari
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas
/ Semester : 5 / 2
Alokasi
Waktu : 1X 35 menit
Hari / Tanggal : Rabu, 16 Maret 2011
Standar
Kompetensi : -Memahami teks dengan membaca
sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak
Kompetensi
Dasar :- Menemukan informasi secara
cepat dari berbagai teks khusus (buku
petunjuk telepon, jadwal
perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll) yang dilakukan melalui membaca
memindai.
Indikator : -Menemukan secara cepat dan tepat informasi yang
diperlukan dari suatu teks dengan membaca memindai.
A.
Tujuan
Perbaikan
Untuk mengetahui cara meningkatkan
kemampuan membaca memindai siswa kelas V
SDN 2 Gunungsari melalui penggunaan media koran.
B.
Materi
Pembelajaran
Membaca
memindai
Teks
tentang Tsunami Jepang .
C.
Metode
Pembelajaran
1.
Ceramah
2.
Tanya
Jawab
D.
Langkah-Langkah
Pembelajaran
1.
Kegiatan
Awal ( 5 menit )
·
Berdoa
sebelum pelajaran dimulai
·
Melaksanakan
pengabsenan
·
Apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan, misalnya :
“ Siapa yang pernah membaca petunjuk ?
“ Petunjuk tentang apa yang kamu baca ?
“ Apakah kamu memahami maksud petunjuk tersebut ?
·
Menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
·
Menyampaikan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti (25 menit)
·
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang hal-hal yang berhubungan dengan
membaca memindai.
·
Guru membagikan teks pada media koran sebanyak
jumlah siswa.
·
Guru mengajukan pertanyaan untuk dicari
jawabannya dengan cepat.
·
Siswa secara bersama-sama membuka dan membaca
teks pada koran untuk menemukan jawaban yang ditanyakan guru dengan teknik
membeca memindai.
·
Guru menentukan waktu yang singkat dengan
hitungan sampai lima.
·
Siswa yang dapat menemukan jawaban paling cepat
diberi penguatan dengan memberi rangking 1.
·
Guru kembali mengajukan pertanyaan untuk dijawab
dengan cepat oleh siswa.
·
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan membaca memindai
3.
Kegiatan
Akhir ( 5 menit )
·
Siswa
dan guru membuat kesimpulan dari materi pembelajaran.
·
Siswa
melaksanakan evaluasi akhir pembelajaran.
·
Guru
menilai hasil evaluasi siswa.
·
Guru
mengadakan tindak lanjut berupa pemberian PR.
E.
Sarana
/ Sumber Belajar
1.
Buku
Bahasa Indonesia Kelas 5 halaman 80, Edi
Warsidi , Farika (2008). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
2. Media Pembelajaran :
Koran Kompas Edisi 13 Maret 2011
F.
Evaluasi
1.
Prosedur : Post Tes
2.
Teknik : Tes tertulis
3.
Bentuk
Instrumen : Jawaban singkat
4.
Soal/
Instrumen :
Kerjakan
dalam waktu 2 menit !
Korban Tewas
Tsunami Jepang Capai 2.000 Jiwa
Minggu, 13 Maret 2011
JAKARTA,
KOMPAS.com — Korban tewas akibat gempa bumi
berkekuatan 8,9 yang diikuti tsunami di Jepang, Jumat (11/3/2011),
mencapai lebih dari 2.000 orang.
Demikian yang dilaporkan Kantor Berita Kyodo, Minggu
(13/3/2011). Kyodo memperoleh angka ini dari kepolisian Jepang. Di Prefektur
Fukushima, jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 1.167 orang. Di Prefektur
Miyagi dan Iwate setidaknya ditemukan 600 jenazah. Sementara itu, di Miyagi,
200 jenazah baru ditemukan.
Gelombang tsunami juga dilaporkan telah merusak 20.820
bangunan. Saat ini, menurut pemerintah pusat dan daerah, lebih dari 300.000
orang telah dievakuasi di tempat-tempat penampungan yang terletak di enam
prefektur.
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan telah mengeluarkan
instruksi untuk menambah jumlah tentara untuk membantu daerah yang terkena
gempa menjadi 100.000 personel. Menteri Pertahanan Toshimi Kitazawa mengatakan,
ini merupakan pengerahan personel paling banyak.
Komunikasi pun dilaporkan terus menjadi kendala. Nippon
Telegraph dan Telephone East Corp mengatakan, sebanyak 475.400 layanan fiber-optic
terputus. Selain itu, 879.500 layanan telepon tak berfungsi di Iwate dan
Miyagi.
========================================================
Jawablah dengan cepat dan tepat!
1. Kapan peristiwa tsunami Jepang
terjadi ?
2. Berapa jumlah korban di Fukushima ?
3. Berapa jumlah korban di Iwate?
4. Berapa jumlag korban di Miyagi ?
5. Berapa jumlah bangunan yang rusak ?
6. Berapa orang yang dievakuasi di
tempat penampungan?
7. Siapakah yang mengeluarkan instruksi
untuk menambah jumlah tentara untuk membantu daerah yang terkena bencana?
8. Siapakah nama mentri pertahanan
Jepang ?
9. Apa nama layanan yang terputus dari
Nippon Telegraph akibat tsunami?
10. Berapa banyak layanan telepon tak
berfungsi di Iwate dan Miyagi?
Kunci Jawaban
1.
Jumat
11 Maret 2011
2.
1.167
orang
3.
600
orang
4.
200
orang
5.
20820
buah
6.
300.000
orang
7.
Perdana
Mentri Jepang Naoto Kan
8.
Toshimi
Kitazawa
9.
Fiber-optic
10.
879.500
layanan
Kriteria Penilaian
a.
Skor
tiap soal = 10
b. Jumlah skor = 10 X 10 = 100
Gunungsari, 16 Maret 2011
Mengetahui Mahasiswa
Kepala SDN 2 Gunungsari
SAIDI, S. Pd. CASWADI
NIP. 19630302 198410 1 013 NIM. 818 296 162
LAMPIRAN
5
DAFTAR NILAI PERBAIKAN SIKLUS
PERTAMA
Lampiran 6
LEMBAR
OBSERVASI SIKLUS 2
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas
/ Semester : V/II
Hari
/ tanggal : Rabu,16
Maret 2011
Pokus
Observasi : Upaya meningkatkan
kemampuan siswa dalam materi dalam
membaca memindai.
No
|
Aspek Yang Diobservasi
|
Kemunculan
|
Komentar
|
|
Ada
|
Tidak Ada
|
|||
1
|
Guru mengawali pembelajaran dengan
berdoa
|
√
|
Berdoa
merupakan media agar siswa lebih tenamg dan siap.
|
|
2
|
Guru menyampaikan apersepsi
|
√
|
Untuk
mengkondisikan anak pada materi pembelajaran.
|
|
3
|
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
|
√
|
Disampaikan
agar anak memiliki kepastian belajar
|
|
4
|
Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilaksanakan
|
√
|
Disampaikan
agar siswa lebih siap.
|
|
5
|
Guru menjelaskan materi dengan bantuan
alat peraga
|
√
|
Alat
Peraga digunakan secara optimal
|
|
6
|
Guru melakukan Tanya jawab tentang
materi pembelajaran
|
√
|
Siswa
mendapat kesempatan bertanya.
|
|
7
|
Guru memberikan perhatian pada anak
dalam membaca memindai
|
√
|
Perhatian
diberikan pada seluruh siswa
|
|
8
|
Guru memberi penguatan pada siswa yang
dapat menjawab dengan cepat
|
√
|
Penguatan
berupa pujian diberikan pada siswa yang dapat menjawab
|
|
9
|
Guru bersama siswa menyimpul-kan
materi pembelajaran .
|
√
|
Kesimpulan
dicatat agar siswa lebih paham.
|
|
10
|
Siswa diberikan evaluasi akhir
pelajaran.
|
√
|
Hasil
evaluasi diperiksa bersama-sama
|
Pengamat
Supervisor 2
AAN ROHAETI, S.Pd.
NIP.19631219 198305 2 004
silahkan yang membutuhkan ratusan ptk dan pts bisa hubungi 085793794220
BalasHapus